waktu berjalan begitu cepat tanda2 bumi akan kiamatpun sudah banyak. sebagai contohnya di jombang ada ponari dengan batu ajaibnya yang bisa2 membuat banyak orang syirik. kasus ponari sebenarnya adalah tamparan bagi kiai2 d'jombang agar lebih memperhatikan umatnya dan tidak sibuk dengan dunia. dulu kiai adalah gelar bagi orang yang sangat zuhud dan alim identik dengan akhirat dan al-qur'an namun pada kenyataanya sekarang ini kiai tak ubahnya dengan selebriti atau pejabat yang gila dengan kilau dunia sehingga umat dibiarkan mencari jalanya sendiri yang akibatnya banyak umat yang mendirikan aliran sesat.
sebagai warga jombang saya sangat kecewa dengan sikap parakiai dan MUI di jombang yang membiarkan praktek ponari dibuka. namun alhamdulillah sayaucapkan salut kepada pimpinan polres jombang dengan mengerahkan pasukannya mereka menutup praktek ponari.
JOMBANG sebuah kota santri yang dulu kemanapun saya pergi keluar kota saya akan bangga dengan menyebut saya anak jombang, namun sekarang semenjak kasus Ryan jagal jombang saya malu sekali waktu itu saya ada kegiatan workshop disurabaya yang diikuti oleh seluruh jawa timur. ketika saya sipanggil dengan nama dan asal kota mereka serempak bertanya "wah ini saudaranya Ryan ya?". saya sangat malu dengan kota saya dan sekarang setelah pamor Ryan tergusur berganti dengan Ponari dukun cilik tercemar lagi kota jombang banyak teman yang bertanya dari kalangan aktivis luar jombang "jombang aneh-aneh ya? baru aja Ryan sekarang dukun cilik besok apa lagi, apa jombang gak malu dengan sebutan kota santri saya sarankan hapus saja julukan kota santrinya".
sebagai anak jombang saya benar2 malu dimana para kiai kok bisa kejadian seperti ini terjadi di kota yang begitu saya banggakan. TOLONG PAK KIAI DAN BU NYAI YANG ADA DI JOMBANG PADA KHUSUSNYA JANGAN MEMENTINGKAN KEDUDUKAN biar yang ahli dalam politik saja yang bergerak untuk duduk di kursi pejabat tapi jangan kalian UMAT SANGAT MEMBUTUHKAN KALIAN.
pak kiai dan bu nyai saya resah dengan keadaan seperti ini kalian hanya sebagai penasehat dalam politik saja tapi jangan terjun kedunia politik karna di sana antara halal dan haram sulit untuk dibedakan.
sebagai warga jombang saya sangat kecewa dengan sikap parakiai dan MUI di jombang yang membiarkan praktek ponari dibuka. namun alhamdulillah sayaucapkan salut kepada pimpinan polres jombang dengan mengerahkan pasukannya mereka menutup praktek ponari.
JOMBANG sebuah kota santri yang dulu kemanapun saya pergi keluar kota saya akan bangga dengan menyebut saya anak jombang, namun sekarang semenjak kasus Ryan jagal jombang saya malu sekali waktu itu saya ada kegiatan workshop disurabaya yang diikuti oleh seluruh jawa timur. ketika saya sipanggil dengan nama dan asal kota mereka serempak bertanya "wah ini saudaranya Ryan ya?". saya sangat malu dengan kota saya dan sekarang setelah pamor Ryan tergusur berganti dengan Ponari dukun cilik tercemar lagi kota jombang banyak teman yang bertanya dari kalangan aktivis luar jombang "jombang aneh-aneh ya? baru aja Ryan sekarang dukun cilik besok apa lagi, apa jombang gak malu dengan sebutan kota santri saya sarankan hapus saja julukan kota santrinya".
sebagai anak jombang saya benar2 malu dimana para kiai kok bisa kejadian seperti ini terjadi di kota yang begitu saya banggakan. TOLONG PAK KIAI DAN BU NYAI YANG ADA DI JOMBANG PADA KHUSUSNYA JANGAN MEMENTINGKAN KEDUDUKAN biar yang ahli dalam politik saja yang bergerak untuk duduk di kursi pejabat tapi jangan kalian UMAT SANGAT MEMBUTUHKAN KALIAN.
pak kiai dan bu nyai saya resah dengan keadaan seperti ini kalian hanya sebagai penasehat dalam politik saja tapi jangan terjun kedunia politik karna di sana antara halal dan haram sulit untuk dibedakan.
